DEMAK, Fmedio.com – Tanaman sorgum yang perlahan dilupakan, kini dibudidayakan kembali oleh petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sorgum merupakan sumber pangan alternatif bernutrisi tinggi yang berpotensi menjadi pengganti beras. Hasil panen tanaman ini, diklaim lebih menguntungkan para petani ketimbang padi.
Bupati Demak Eisti’anah bersama petani desa raji melaksanakan panen raya tanaman sorgum, Kamis (18/7) siang. Sorgum sendiri mulai dibudidayakan di desa ini sejak 2023 di lahan seluas 70 hektare. Dengan masa tanam yang singkat, yakni tiga bulan, petani bisa penen sorgum dua kali dalam satu tahun.
Sorgum merupakan sumber pangan alternatif bernutrisi tinggi yang berpotensi menjadi pengganti padi. Tanaman ini bisa diolah menjadi beras sorgum, tepung sorgum, aneka kue dan pasta, serta olahan makanan lainnya.
Tidak hanya itu, batang dari tanaman ini juga bisa diolah menjadi pelet untuk pakan ternak dan briket sebagai bahan bakar alternatif.
Eisti’anah mengatakan jenis sorgum yang ditanam di desa raji adalah varietas eistimewa. Varietas ini merupakan yang terbaik daripada yang lain dari segi rasa dan kualitasnya.
“Petani menanam sorgum didampingi langsung oleh BRIN,” katanya .
Budi daya sorgum di Desa Raji dimulai sejak dua tahun lalu seusai program sertifikat massal. Untuk mencegah petani menjual sawah setelah mendapat sertifikat, dibuatlah program budi daya sorgum karena tanaman ini sangat cocok dengan jenis tanahnya.
Budi daya sorgum di Desa Raji mendapatkan pendampingan langsung dari badan riset dan inovasi nasional atau BRIN. Lembaga itu juga memberikan bantuan sejumlah alat pengolahan sorgum kepada kelompok tani.
Karena menguntungkan, area persawahan yang dijadikan budi daya sorgum di DesaRaji pada 2024 meluas jadi 90 hektare. Dalam satu hektarnya, petani bisa memanen sorgum sebanyak lima ton dengan keuntungan bersih sekitar 20 juta.(mar4/Fmedio)