DEMAK, Fmedio.com – Jika perayaan wisuda sekolah biasanya dilaksanakan dengan hura-hura, tidak untuk SMK Alfattaah Demak, Jawa Tengah.
Puluhan siswa-siswi di SMK itu memilih membasuh kaki orang tuanya untuk meminta restu menuju masa depan yang lebih baik.
“Kami ingin menunjukkan bahwa urusan mereka bukan untuk hura-hura, tetapi sebagai bentuk proses awal untuk meniti masa depan,” ujar Kepala SMK Alfattaah Demak Mafrihin di Hotel Amantis Demak, Sabtu (18/5).
Isak tangis tak terbendung ketika para wisudawan itu membasuh kaki orang tua mereka dengan air yang ditaburi kembang mawar.
Mafrihin mengatakan jika wisuda kelulusan biasanya dirayakan dengan hura, pihaknya memilih untuk mengadakan sesi basuh kaki orang tua.
“Doa dan restu orang tua sangat penting untuk masa depan anak,” katanya.
Sementara itu, Siswi SMK Alfattah Mailani Aprilia senang dengan konsep perayaan Purnawiyata Kelas IX dan XII MTs-SMK yang dirancang pihak sekolah.
Momen tersebut dia manfaatkan untuk meminta maaf sekaligus memohon doa restu kepada orang tua untuk melanjutkan perjalanan hidupnya setelah lulus sekolah.
“Serunya dapat, sedihnya juga dapat. Ini udah lulu, biasanya ada yang lanjut kuliah atau memilih kerja. Doa restu orang tua sangat penting bagi kami,” katanya.
Wali Murid Sri Wahyuningsih mengaku terharu dengan kegiatan yang diadakan SMK Alfattah. Perasaannya diliputi haru, senang, dan bangga kepada anaknya.
“Campur aduk dan terharu, anak bisa berbakti sama orang tua, kan, senang. Bangga sekali,” katanya.
Prosesi purnawiyata kelas IX dan XII MTs-SMK Alfattaah dimulai dari Sabtu pagi. Sebelum sesi basuh kaki, acara diisi dengan sejumlah hiburan seperti silat, kreasi tari Hanoman, dan kreasi tari topeng.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama untuk korban kecelakaan bus yang membawa rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok sebagai bentuk empati sesama pelajar dan pendidik.(mar4/Fmedio)