DEMAK, Fmedio.com – Jelang Grebeg Besar Demak, Keraton Kasunanan Surakarta menyerahkan minyak jamas ke Kasepuhan Kadilangu, Sabtu (15/6). Minyak ini nantinya akan digunakan untuk penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga, pada tanggal 10 Dzulhijah atau tepat saat perayaan Iduladha 2024.
Rombongan keluarga Keraton Surakarta datang dikawal puluhan prajurit memasuki Pendopo Notobratan Kasepuhan Kadilangu, Kabupaten Demak.
Dengan iringan tabuhan drumb dan tiupan seruling, rombongan berjalan dengan tertib memasuki halaman pendopo. terlihat tiga gunungan besar yang berisi hasil bumi berupa padi, jagung, dan sayur-sayuran, diarak oleh rombongan.
Peyerahan abon-abon dari Keraton Surakarta kepada kasepuhan Kadilangu merupakan bagian dari rangkaian prosesi Grebeg Besar yang puncak digelar pada 10 Dzulhijah atau 17 Juni 2024. Minyak ini nantinya akan digunakan untuk penjamasan pusaka Kotang Ontokusumo dan keris Kyai Carubuk, peninggalan Sunan Kalijaga.
Kedatangan rombongan Keraton Surakarta disambut baik oleh Sesepuh Ahli Waris Sunan Kalijaga Muhammad Cahyo Imam Santoso. Turut hadir dalam prosesi tersebut, Bupati Demak Eisti’anah, Wakil Bupati Demak Ali Makhsun, Sekda Demak Ahmad Sugiharto beserta para Asissten, dan Kepala Dinas Pariwisata Demak Endah Cahyarini.
Terlihat Minyak jamas dalam wadah khusus yang ditaruh di atas nampan dan tertutup kain bludru merah dibawa abdi dalem keraton Surakarta dengan dikawal para punggowo keraton memasuki ruangan pendopo notobratan.
Bupati Demak Eisti’anah mengatakan bahwa minyak jamas dari Keraton Surakarta akan digunakan sebagai campuran dalam prosesi penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga. Minyak ini berasal dari minyak kelapa yang sebelum dibuat harus melalui puasa terlebih dahulu.
“Ini merupakan bentuk sinergi yang baik antara Pemkab Demak dan Kasepuhan Kadilangu dalam menghidupkan tradisi leluhur,” ujarnya.
Setelah penyerahan abon-abon minyak jamas, rombongan Keraton Surakarta disuguhkan persembahan Tari Gambyong. Dengan iringan musik gamelan, empat penari berlenggok-lenggok mengerakkan kaki, tangan, dan kepalanya. Tamu undangan dan masyarakat yang menyaksikan itu, dibuat terpukau.
Keluarga keraton Surakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakoe Boewono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Adipati Dipokusumo mengatakan penyerahan abon-abon ini berkaitan dengan peran Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam.
Dia menyampaikan terimakasih kepada Bupati Demak yang telah ikut meramaikan tradisi ratusan tahun tersebut.
“Semoga tradisi ini bermanfaat untuk kemakmuran masyarakat dan dapat meningkatkan potensi pariwisata,” katanya.
Sementara itu, Sesepuh Kadilangu Raden Muhammad Cahyo Imam Santoso menyampaikan bahwa tradisi penyerahan abon-abon rutin digelar setiap tahun. Menurutnya, Sunan Kalijaga lebih tua dari pada Keraton Surakarata sehingga meraka datang ke Kasepuhan Kadilangu sebagai bentuk penghormatan.
“Sunan Kalijaga dulunya itu penasehat di era Kasultanan Mataram,” katanya.(mar4/Fmedio)