DEMAK, Fmedio.com – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinakerin) Kabupaten Demak telah menjalin kerja sama dengan PT. Djirak Bukit Abadi Tembakau dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran di wilayah Demak.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui pelatihan keterampilan pelintingan rokok yang melibatkan tenaga kerja lokal dari Kecamatan Karangawen, tempat di mana pabrik PT. Djirak beroperasi.
Pelatihan ini dibuka oleh Bupati Demak Eisti’anah yang terlihat sangat antusias menyaksikan para peserta yang kebanyakan lulusan SMA mengikuti seluruh proses mulai dari melinting tembakau, pengeleman, pengguntingan, hingga pengepakan menjadi produk siap jual. Pelatihan tersebut akan berlangsung selama 14 hari.
“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengurangi angka pengangguran yang merupakan salah satu target utama. Alhamdulillah, target ini sejalan dengan kebutuhan PT. Djirak akan tenaga kerja, sehingga pelatihan ini dapat memberikan hard skill dan soft skill yang diperlukan,” ujarnya, Kamis (29/5).
Bupati juga berharap agar PT. Djirak dapat terus berkembang di Demak dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Harapan tersebut disambut baik oleh Manajer Operasional PT. Djirak, Naufal Makarom, yang menjelaskan bahwa perusahaan telah memindahkan sebagian operasionalnya dari Semarang ke Demak karena potensi besar yang dimiliki wilayah ini, baik dari segi produksi tembakau maupun ketersediaan tenaga kerja.
“Demak memiliki potensi padat karya yang besar, oleh karena itu kami memilih Demak sebagai lokasi pengembangan usaha. Untuk tahap awal, kami membutuhkan 300 karyawan,” kata Naufal.
Sementara itu, Kepala Dinakerin Demak, Agus Kriyanto, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai sektor industri untuk menurunkan tingkat pengangguran.
Menurut data BPS, angka pengangguran di Demak masih berada di angka 5,4% pada 2023, dengan target penurunan menjadi di bawah 4% pada 2024.
“Untuk mencapai target tersebut, kita perlu bekerja sama dengan berbagai sektor industri, termasuk PT. Djirak yang memiliki kebutuhan tenaga kerja besar. Harapannya, banyak tenaga kerja yang bisa terserap,” kata Agus.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan keterampilan teknis tetapi juga membentuk sikap yang baik bagi para pekerja, sehingga kemitraan antara perusahaan dan tenaga kerja dapat berjalan dengan harmonis dan berkelanjutan, yang pada akhirnya mampu mengurangi angka pengangguran.(mar4/JPNN)